Mengelola Talent Generasi Z
Generasi Z yang lahir antara tahun 1997-2012, merupakan
generasi yang sejak dini telah mengenal teknologi digital. Paparan teknologi
sejak dini yang dialami oleh generasi Z, menumbuhkan karakter yang unik dan
berbeda dari generasi sebelumnya. Sebagai generasi terbaru dalam dunia kerja
saat ini, mereka memiliki antusiasme, energi, kepercayaan diri, rasa ingin tahu
yang besar, cara pandang yang kreatif dan keterampilan menggunakan platform
digital sebagai modal memasuki lapangan kerja.
Keberadaan mereka dalam perusahaan diharapkan dapat
membantu mendorong transformasi digital serta memberikan perspektif baru dan
ide-ide kreatif untuk menghadapi tantangan bisnis yang semakin dinamis. Di sisi
lain, ada beberapa karakter generasi ini yang perlu mendapat perhatian dalam
pengelolaannya seperti rentan terhadap stress, kurang memiliki kesabaran
dan kurang memiliki pengalaman praktis karena terbiasa mendapatkan hasil yang
instan, sangat tergantung pada teknologi, dan mudah meninggalkan pekerjaan jika
merasa tidak puas atau menemukan kesempatan yang lebih baik.
Mengingat
kelak mereka akan memegang peran utama dalam menjalankan bisnis Perusahaan,
berikut 4 hal penting dalam mengelola Talent Gen Z di Perusahaan:
1. Memastikan kesesuaian nilai-nilai Gen Z dengan Nilai-nilai
Perusahaan, dengan melakukan seleksi dan rekrutmen mengacu pada Standar Nilai
Perusahaan serta program internalisasi Budaya Perusahaan yang berkesinambungan.
Kesesuaian nilai karyawan dengan nilai Perusahaan merupakan salah satu faktor
penting yang menentukan seberapa cepat karyawan beradaptasi dan melebur dengan
budaya kerja yang ada.
2. Membangun iklim komunikasi yang terbuka, saling percaya
dan saling menghargai. Dengan iklim yang terbuka dan saling menghargai ini,
keterlekatan Talent Gen Z dengan organisasi meningkat.
3. Mendorong keterlibatan dalam berkontribusi dan tanggung
jawab lebih untuk memaksimalkan potensi Talent Gen Z dengan disertai mentoring
yang terarah dalam merealisasikan ide-ide kreatif mereka.
4. Memberikan umpan balik yang konstruktif sehingga Gen Z
memahami area pengembangan diri mereka baik di area soft competencies
maupun technical competencies, dan bagaimana mengembangkannya. Hal yang
menarik adalah meski Gen Z terbiasa menggunakan perangkat digital, namun mereka
lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran ketika proses umpan balik
diberikan melalui tatap muka langsung.
Dengan menjalankan 4 hal di atas, diharapkan perusahaan
memiliki Talent Gen Z yang dapat memberikan kontribusi optimal dalam mencapai sasaran
bisnis saat ini dan masa yang akan datang.
Felicia Gavra K.
Referensi
PEW Research Center, (2019). Defining generations: Where Millennials end and Generation Z begins
Deloitte, (2019). Welcome to Generation Z
Polbangtan Bogor, (2018) Understanding
Indonesia’s Generation Z
DJKN Kemenkeu, (2022) Kepemimpinan yang Adaptif
dan Efektif pada Gen Y dan Z
Artikel Selanjutnya : Perencanaan Yang Optimal